Laman

Minggu, 12 Oktober 2014

resume materi kuliah olimpisme: Filosofi dan Nilai-nilai dalam Olimpisme



Resume Olimpisme


Filosofi dan Nilai-nilai dalam Olimpisme


Sebelum kita mengetahui filosofi dan nilai-nilai dalam olimpisme ada baiknya kita memahami terlebih dahulu istilah dari olimpisme itu sendiri. Olimpisme terdiri dari dua kata yaitu olimpis dan isme. Olimpis diambil dari nama Olimpia yakni nama sebuah tempat di Athena (yunani) yang dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas festival olahraga bangsa yunani kuno (olimpiade kuno). Sedangkan isme berarti sebuh faham/ajaran yang merupakan sistem/tatanan sosial yang merupakan sistem/tatanan sosial yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam lingkungan masyarakat.
Filosofi Olimpisme

Olimpisme adalah paham/ajaran yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai pendidikan yang baik dan penghargaan dan prinsip-prinsip etika yang baik pula
Ajaran ini memiliki tujuan yakni menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana  pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam  usaha  membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan  kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi.
Dalam pertandingan olimpiade yang terpenting bagi seorang atlet bukan pada kemenangan yang diraihnya  melainkan untuk kemuliaan manusia dengan mengkombinasikan dan menyeimbangkan antara kualitas fisik, kemauan, dan pikiran sebagai prinsip dasarnya. Dalam olimpisme mengajarkan kita untuk tidak melakukan pendeskriminasian atau perbedaan terhadap RAS, suku, agama, ideologi dan warna kulit.
Nilai-nilai olimpisme

“ Citius, Altius , Fortius “
(Lebih cepat, Lebih tinggi , Lebih kuat)

Kutipan diatas adalah motto dari olimpiade yang diusulkan oleh Father Henri Didion, seorang guru dari Republik Dominika. Setiap perubahan zaman manusia terus mengalami peningkatan. Peningkatan itu berupa prestasi. Setiap manusia mempunyai potensi untuk menggapai prestasi tersebut. Tetapi manusia tidak hidup sendirian, manusia hidup dengan manusia lainnya. Persaingan pasti selalu mengiringi setiap langkah manusia, oleh karena itu setiap manusia harus memiliki kemampuan yang lebih dari manusia lainnya. Dalam ajaran olimpisme diajarkan hal tersebut.
Manusia harus lebih cepat, yakni manusia harus lebih cepat dalam prosesnya, cepat dalam tindakan yang dilakukan, cepat tanggap dengan situasi yang ada. Manusia harus lebih tinggi, bukan tinggi dalam hal fisik, tinggi disini adalah keyakinan yang dimiliki manusia harus tinggi, manusia harus mempunyai keinginan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi. Manusia harus lebih kuat, tidak semua yang kita inginkan akan menjadi sesuatu yang kita dapatkan, manusia harus memiliki hati yang kuat untuk menerima itu, dia harus menjadi lebih kuat untuk menghadapi situasi tersebut.
Dalam olimpisme diajarkan hal-hal berikut:

1.     Living Excellence
Nilai-nilai :
(1)      Kerja keras untuk mencapai prestasi terbaik
(2)      Berjuang hingga akhir (pantang menyerah)
(3)      Fokus terhadap pencapaian prestasi
(4)  Terus belajar untuk mendapatkan proses yang tepat untuk pencapaian prestasi terbaik
                (5)  Menjaga keseimbangan antara kebugaran fisik, motivasi /keinginan dan
                      kekuatan mental 

2.     Living Respect
Saling menghargai diri dan orang lain dalam hal :
(1) Perbedaan pendapat
(2) Perbedaan keyakinan
(3) Perbedaan keragaman budaya
(4) Perbedaan Suku/ras dan Bangsa
(5) Hak-hak sebagai manusia
(6) Pencapaian prestasi/kesuksesan seseorang

3.     Living Friendship
Nilai-nilai :
(1) Persahabatan
(2) Berempati dan bersimpati kepada orang lain
(3) Kerjasama
(4) Saling memberi,melayani
(5) Saling mendukung

7 Konsep  Pembentukan Nilai Nilai  Moral Dalam  Penyelengaraan Olimpiade (Menurut IOC)
1.     Kesempurnaan Dalam Kinerja (Excellence in performance)
2.     Berpartisi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy and pleasure in participation)
3.     Kejujuran dalam berkompetisi (Fairness of play) 
4.     Rasa Hormat Terhadap Sesama Tanpa Memandang  Perbedaan Bangsa, budaya, Suku maupun orang per orang (Respect for other nations, cultures, religions, races and individuals)
5.     Pengembangan Kualitas Manusia (Human quality development)
6.     Kepemimpinan Yang Dilandasi Oleh Kebersamaan Berlatih, bekerja dan berkompetisi (Leadership by sharing, training, working and competing together )
7.     Kedamaian Antara Bangsa (Peaceful co-existence between different nationality)

Penjabaran Nilai Nilai Gerakan Olimpiade & Olympism Secara Lebih Luas Dalam Kehidupan
         Visioner (tujuan jangka panjang)
          Peaceful (kedamaian)
          No Discrimination (tidak diskriminatif)
          Mutual Understanding (saling memahami)
          Friendship (persahabatan)
          Solidarity (solidaritas)
          Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
          Excellence (keunggulan)
          Fun (kesenangan)
          Respect (menghargai)
          Human Development  (pengembangan diri) 
          Leadership (Kepemimpinan)
          Motivation (semangat,pantang menyerah)
          Team Work (kerjasama,sinergi)

LET US BE PART
OF THE OLYMPIC MOVEMENT
IN ACHIEVING
A BETTER WORLD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar