resume mata kuliah olimpisme
Sejarah dan Filosofi Olimpisme
Sejarah Olimpiade Kuno
¡ Berawal dari ditemukan kembali prasti peninggalan
kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.
¡ Prasasti yang ditemukan
menggambarkan kegiatan sebuah festival
Olahraga yang berkaitan dengan acara ritual
penyembahan dewa Zeus
Sejarah Olimpiade Kuno (776 SM – 394 M)
- Olimpiade, pada mulanya adalah bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani (Greece) dan koloninya untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus (dewa penguasa gunung olympia /olympus).
- Setelah dilakukan ritual keagamaan di sebuah kuil di sebuah bukit Kronus di Gunung Olympia , maka selanjutnya dilakukan sebuah festival/lomba olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa Yunani yang dimaksudkan sebagai penghargaan dan rasa syukur bagi dewa Zeus.
- Olahraga yang diperlombakan pada awalnya adalah : lari (192 m, 384 m dan 1344 m), gulat, penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 m, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari dengan membawa senjata.
- Lomba diadakan setiap 4 tahun sekali di stadion berkapasitas 40.000 (300m X 200 m) di dekat sungai Kladeios dan berlangsung selama 5 hari.
- Para atlit melakukan lomba dengan bertelanjang bulat, dimaksudkan untuk menjaga kesucian festival
- Peserta dan penonton yang diizinkan berpartisipasi hanyalah kaum pria.
Sejarah Olimpiade Kuno ( 1300 SM – 776 SM)
- Selama masa perlombaan berlangsung semua aktifitas peperangan dan sikap sikap permusuhan di hentikan dan dilarang.
- Pemenang lomba diberikan penghargaan tertinggi berupa mahkota daun Zaitun dan diberikan gelar pahlawan.
- Para pemenang sangat dihormatinya oleh masyarakat yunani, sehingga sebuah peperangan akan berhenti bila “sang pemenang” sedang melintas medan pertempuran.
Sejarah Olimpiade Kuno (393M - 426M)
- 393 M Lomba di Olimpia dihentikan oleh kerajaan kristen yang berkuasa pada saat itu yaitu Theodore I.
- Pada 426 AD Raja Theodore II menghancurkan kota Olimpia
- Kota Olimpia hancur & hilang akibat bencana alam
Kilas
Balik Olimpiade Kuno
Filosofi
& Nilai- Nilai Dalam Peyelengaraan
Olimpiade Kuno
- Selalu menjaga kesucian diri selama bertanding
- Kekuatan & kebugaran fisik, ketrampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)
- Semangat untuk beprestasi
- Kejujuran dalam pertandingan
- Saling menghargai
- Terciptanya perdamaian
- Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
- Penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monomen) bagi yang berprestasi
- Peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan)
- Sukaria/sukacita
Pandangan Beberapa Filusuf Dunia Yang Sejalan Dengan Filofofi Olahraga
Dalam Olimpiade
Kuno
- Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”
- Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)
- Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.
- Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan ” Orang yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tentram” (dari Prof. Sugiyanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar