Laman

Senin, 19 Oktober 2015

AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ICT



Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan  benda- benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata ( realtime), dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu.   
Augmented reality(AR) agar dapat menyajikan informasi dengan benar ke dalam dunia nyata membutuhkan sebuah pendeteksian marker. Sistem perlu tahu dimana penggunanya dan apa yang pengguna cari. Biasanya, pengguna mengeksplorasi lingkungan melalui layar yang menggambarkan gambar dari kamera bersama dengan informasi yang dimunculkan. Jadi dalam hal ini, sistem perlu menentukan lokasi dan orientasi kamera lewat kaliberasi kamera, kemudian mampu memunculkan benda – benda virtual tepat ditempat yang benar. (http://augmentedrealityindonesia.com/)
Kelebihan lain dari augmented reality yaitu dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone (contohnya Nokia seri N atau iPhone), dalam bingkisan sebuah produk, bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran. Dengan kelebihannya tersebut, augmented reality memiliki banyak peluang untuk terus dikembangkan, tidak ketinggalan dalam bidang pendidikan. Potensi Teknologi augmented reality untuk dunia pendidikan masih dapat terus dikembangkan. Pendidik dan peneliti harus mengeksplorasi bagaimana karakteristik teknologi yang unik ini dapat diimplementasikan dalam lingkungan sekolah. Diharapkan dengan penerapan teknologi ini dapat mengatasi beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas.
Perkembangan Augmented Reality dalam bidang pendidikan di Indonesia sendiri terbilang baru tetapi untuk sekarang ini sudah berkembang. Salah satu contohnya adalah Augmented Reality yang diciptakan oleh mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada yakni ARca: Perancangan Buku Interaktif Berbasis Augmented Reality pada Pengenalan dan Pembelajaran Candi Prambanan dengan Smartphone Berbasis Android. Pembelajaran menggunakan augmented reality ini lebih memudahkan pemahaman kita terhadap bentuk atau wujud seperti misalnya dalam ARca (Augmented Reality Candi) kita lebih memahami bentuk dari candi dan bisa membedakan bentuk candi yang satu dengan yang lainnya.



Di Indonesia saya belum bisa menemukan penerapan augmented reality ini dalam bidang kimia. Tetapi kita bisa mencari beberapa contoh penggunaan augmented reality sebagai media pembelajaran kimia di youtube. Mungkin anda bisa melihat contohnya dalam link berikut https://www.youtube.com/watch?v=q-6Qj09xpxY atau https://www.youtube.com/watch?v=DXLyBQTS5-w . Augmented reality dalam pembelajaran kimia bisa digunakan untuk lebih memahami konsep seperti reaksi kimia suatu senyawa, wujud dari sebuah unsur ataupun konsep kimia yang lebih rumit.





DAFTAR PUSTAKA




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar