Laman

Jumat, 14 November 2014

resume mata kuliah olimpisme: penanaman olimpisme untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif



PENANAMAN OLIMPISME  UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF
 
Dewasa ini telah banyak perubahan yang terjadi dalam skala global diberbagai aspek kehidupan di dunia. Dari mulai ekonomi, sosial, politik dan juga kebudayaan. Dalam bidang ekonomi misalkan, terjadinya pesaingan bisnis yang meningkat tajam sehingga membuat adanya gap antara Negara maju dengan Negara berkembang. Lalu pada bidang sosial terjadinya kehidupan individualis yang meningkat. Pada bidang politik terjadinya demokratisasi karena keterbukaan. Dan terakhir pada budaya terciptanya globalisasi budaya.
Untuk menghadapi globalisasi tersebut suatu Negara harus memiliki faktor sentral yang dapat berkompetisi dengan global, sesuatu yang mempunyai nilai kompetitif dan menjadi aset utama. Kemudian, sumber daya manusia lah yang dijadikan sebagai factor yang strategis tersebut. Sumber daya manusia yang ada harus bisa berkompetensi, lingkungan kompetitif saat ini menuntut sumber daya manusia mempunyai pengetahuan atau wawasan global, mempunyai keterampilan global, dan mempunyai sikap. Untuk terpenuhinya syarat tersebut sumber daya manusia haruslah terlebih dahulu melewati proses pendidikan. Tetapi disini timbulah suatu masalah, karena proses pendidikan yang dilakukan tidaklah cukup untuk menghadapi tuntutan dari lingkungan eksternal. Telah terjadi gap besar antara proses pendidikan dengan tuntutan ekstern.


Di dalam Proses Pendidikan
1.       Orientasi terhadap pengembangan  Intelektual (Intellectual development)
2.       Penyiapan untuk menghadapi masalah  yang sederhana 
3.       Pembentukan Sikap-Sikap Dasa“Normatif” (etika, sopan - santun, disiplin, birokratis)
4.       Pola  Hubungan  Lebih Formal, Satu Arah dan Otokratis.
5.       “Sukses” » “Hasil/ Prestasi Belajar”
6.       Menekankan “Hard Skill”

Tuntutan Eksternal
1.       Orientasi terhadap “human development “ (Intelektual , ketrampilan dan moral & periaku profesional).
2.       Masalah yang dihadapi lebih “complex”, yang memerlukan ketangguhan  daya nalar, fisik dan psikis.
3.       Sikap - Sikap  Profesional  (kejujuran, adil, respek, keunggulan).
4.       Pola Hubungan Informal, persahabatan, saling memahami, kedamaian,leadership)
5.       “Sukses” » “Hasil  Prestasi/Karya Total”
6.       Menekankan pada “Soft skill”



LALU. APA YANG HARUS DI LAKUKAN OLEH PELAKU PENDIDIKAN?         
 KITA HARUS SEGERA MENCIPTAKAN “LINGKUNGAN  PENDIDIKAN YANG KONDUSIF "

Pendidikan yang kondusif adalah lingkungan sistem pendidikan yang terdiri dari unsur sekolah, kurikulum, guru, anak didik, orang tua dan lingkungan masyarakat, dimana hasil sistem pendidikan tersebut sejalan ( kondusif ) dengan tuntutan & kebutuhan lingkungan eksternal ( Platform Pendidikan Nasional di Singapura )
Upaya menguragi Gap hasil pendidikan dengan tuntutan lingkungan eksternal :
Mensinkronkan arah Pendidikan (secara makro/mikro) Sesuai Kebutuhan Kompetensi Yang Dibutuhkan  Lingkungan Eksternal, Dengan Penyusunan Kurikulum Yang Relevan Dengan Kehidupan Yang lebih Riil, Melalui :
  1. Pembekalan kepada siswa kompetensi SDM yang relevan (hard sklill + soft skill)
  2. Penyiapan mental siswa menghadapi lingkungan kompetisi yang keras dengan perubahan yang makin cepat
3.   Pengembangan daya kreatif dan inovatif siswa agar mampu menyikapi situasi & sumberdaya yang makin terbatas
4.   Pembiasaan diri dalam lingkungan global dan multi budaya (keterbukaan, interaksi andragogi)

Selain cara diatas penanaman nilai-nilai olimpisme di institusi pendidikan merupakan pendekatan yang efektif dalam mengembangkan “Soft Skill” siswa. Olimpisme adalah suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan. Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan pendidikan Olympism = Sport + Culture + Education). Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup yang sehat  juga merupakan suatu cara untuk menggembirakan diri  dan meningkatkan mutu dan nilai pendidikan. Olahraga yang dilakukan melalui perancangan dan palaksanaan yang benar merupakan sekolah yang baik bagi kehidupan masa sekarang dan masa depan. Keterampilan tersebut dapat berupa kerja sama, percaya dan harga diri.

7 Komponen Standar Dari Sasaran Pembentukan Moral Dalam Olympism (Tercantum dalam piagam olimpiade)
  1. Kesempurnaan Dalam Performansi (Excellence in performance)
  2. Berpartisi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy and pleasure in participation)
  3. Kejujuran dalam berkompetisi (Fairness of play) 
  4. Rasa Hormat Terhadap Sesama (Respect for other nations, cultures, religions, races and individuals)
  5. Pengembangan Kualitas Manusia (Human quality development)
  6. Belajar Secara Bersama & Terpadu (Leadership by sharing, training, working and competing together )
  7. Kedamaian Antara Bangsa (Peaceful co-existence between different nations peace)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar