PENANAMAN
OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN
SEMANGAT PERUBAHAN
1.. 2.. 3.. Berubah. Seketika seseorang datang dengan memakai
baju berseragam dan bertopeng.
Dalam materi ini yang dimaksud perubahan bukanlah seperti
itu. Kita tahu sendiri perubahan seperti itu hanyalah terjadi pada film fiksi
saja. Perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan yang terjadi dalam diri
manusia. Dalam diri manusia perubahan ada dua yakni perubahan fisik dan
perubahan psikologis.
Bagaimana perubahan yang terjadi dalam konteks yang lebih
luas?
Contoh perubahan dalam konteks yag lebih luas yakni perubahan
secara global
Sektor ekonomi, terjadi :
pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi, privatisasi
Teknologi: miniaturisasi, digitalisasi, otomatisasi,
aplikasi, perkembangan basis data
Politik, terjadi : demokratisasi,
tekanan negara maju, kekuasaan negara vs individu
Sosial Budaya: nilai-nilai
bermasyarakat, budaya global, peran informasi mentukan
Perubahan perekonomian yang terjadi dari zaman ke zaman,
yakni dari pertanian menuju konseptual.
Pada abad ke 18 perekonomian di dunia masih berkembang dalam bidang pertanian,
lalu pada abad 19 menjurus kepada industri, kebanyakan orang-orang lebih
memilih bekerja menjadi buruh pabrik daripada menjadi petani karena
keuntungannya lebih besar saat itu, pada abad ke 20 dikenal dengan era
informasi, ilmu sangat penting dalam zaman ini, seseorang bisa saja memperoleh
keuntungan hanya dengan menjual pengetahuan yang dia miliki.
Kalau kita analogikan, kondisi
lingkungan bisnis masa lalu itu seperti perahu yang berlayar dalam ombak yang
tenang, kondisi saat itu masih stabil, tenang dan terprediksi. Kita tidak usah
takut perahu itu akan terbalik ataupun tenggelam karena keadaan airnya pun
sangat tenang. Berbeda dengan lingkungan bisnis saat ini yang kompleks,
dinamis, dan sulit terprediksi. Lingkungan bisnis saat ini diibaratkan sebagai
perahu boat yang terombang-ambing dalam aliran sungai yang sangat deras, kita
tidak akan tahu perahu itu akan bergerak kearah mana, kita harus siap siaga
kalau sewaktu-waktu perahu tersebut menabrak karang.
MEMAHAMI PROSES
PERUBAHAN
Peringatan Orang-Orang Bijak Dalam Menyikapi Perubahan
Charles Darwin (1859):
“Bukan dari ukuran besar ataupun
kecil yang akan mampu bertahan, melainkan dari yang mampu lebih cepat
beradaptasi.
Charles Handy (1997):
“Kita akan membuat kesalahan bila
kita beranggapan bahwa masa depan adalah
kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa
lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan.
Michael Hammer (1997):
“Kalau kita merasa diri kita hebat,
kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan.
Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa depan
“ Intinya Perubahan adalah sebuah
tuntutan… “
Kitab Suci Telah Mengingatkan
Agar Manusia Selalu Siap Menghadapi Perubahan Dunia :
“ Sesungguhnya Allah tidak
mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka akan mengubah keadaan yang ada pada
mereka sendiri “ (Surat Ar-ra’ad :11)
Sesuai Fitrahnya Manusia Diciptakan
Sempurna, Sebagai Bekal Dalam Menghadapi
Perubahan Dalam Kehidupannya ….“Sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia
dalam bentuk yang Sebaik baiknya.” (Surat At’ tiin : 4)
Untuk Menghadapi Kehidupan Didunia,
Manusia Perlu Belajar…..“Bacalah !! Tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajar
dengan perantaraan kalam” (Surat Al’alaq
: 3-4)
Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna. (Alkitab, Roma: 12-2)
Jadi Yang Harus
Dipahami bahwa Perubahan itu “Pasti & Harus
Diantisipasi“
Perubahan terjadi setiap saat pada
setiap “aspek kehidupan” (manusia,organisasi,perusahaan, bangsa,negara, alam)
dan “berlangsung secara alamiah”
Perubahan bersifat “pasti” dan
tidak bisa dihindari / ditolak, hanya
dapat disikapi dan diantisipasi
Setiap perubahan akan berdampak +
(peluang baru) sekaligus – (tekanan, kehilangan, tersingkir) pada tatanan yang
ada
Pandangan Mendasar Tentang Bagaimana
Menyikapi Perubahan
•
“Kekuatan Otak” (brain power) kini lebih berperan daripada “Kekuatan Otot” (brute power)
•
Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari “kekayaan
alam” tetapi dari “kekayaan pola pikir” (Jhon Schuly).
•
Sebenarnya idak ada
negara/perusahaan yang “bangkrut”, yang ada adalah “tersingkir”
atau kalah bersaing (Peter Drucker).
•
“Know more” kini lebih
berperan dari pada “have more” (Brian Tracy).
Sikap Manusia dalam Menghadapi Perubahan
Antisipatif => Kesadaran diri, direncanakan
dengan baik, orientasi jangka panjang, lebih nyaman, hasil yang dicapai
maksimal
Reaktif => Respon
spontan karena tuntutan, perencanaan mendadak, orientasi jangka pendek, stress,
hasil yang dicapai minimal-optimal
Terpaksa (krisis) => Terpaksa dilakukan,manajemen
krisis, orientasi penyelamatan, chaos/depresi, hasil yang di capai minimal
MEMBANGUN SEMANGAT UNTUK BERUBAH MELALUI PENANAMAN OLIMPISME
Kita harus tahu bahwa:
Hidup itu adalah perjuangan,
sebelum terlahir didunia ini pun kita berjuang, berjuang dan menjadi pemenang
diantara milyaran sperma dan sel telur
Nasib yang terjadi pada diri kita
bukanlah suatu kebetulan tetapi itu adalah pilihan kita
Sukses dan kebahagiaan tidak datang
begitu saja atau pemberian tetapi kita yang menciptakan. Sama seperti nasib,
sukses juga akan datang jika kita perjuangkan, kitalah yang membuat kesuksesan
itu dengan perjuangan kita
Tanpa keinginan, perubahan dan
perjuangan akan sulit kita dapatkan. Keinginan atau keyakinan akan menjadi
pondasi utama kita, kalau kita berjuang tetapi hasilnya tidak maksimal selama
kita yakin dan terus menerus berjuang maka kita pasti akan mendapatkan yang
terbaik
Pikiran atau mindset adalah kunci
keberhasilan
Olympism, Bila Tertanam Pada Diri Manusia Akan Membangkitkan Semangat Untuk Terus Berubah
(pembelajar).
Olympism adalah dasar
fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan
rohani (kemauan, moral dan kecerdasan)
serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan,
sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan
pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan
penghargaan pada perinsip perinsip etika yang
Tujuan
Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis
dalam usaha membangun suatu masyarakat yang damai dengan
saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara
sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait
menciptakan kegiatan-kegiatan dalam
usaha membangun perdamaian yang abadi.
Nilai Yang Terkandung Dalam Olympism Mampu Membentuk Manusia
Sebagai Pembelajar, Sehingga Senantiasa Siap Menghadapi Perubahan
•
Visioner (tujuan jangka panjang)
•
Peaceful (kedamaian)
•
No Discrimination (tidak
diskriminatif)
•
Mutual Understanding (saling
memahami)
•
Friendship (persahabatan)
•
Solidarity (solidaritas)
•
Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
•
Excellence (keunggulan)
•
Fun (kesenangan)
•
Respect (menghargai)
•
Human Development (pengembangan diri)
•
Leadership (Kepemimpinan)
•
Motivation (semangat, pantang
menyerah)
•
Team Work (kerjasama, sinergi)
Berhubungan dengan materi perubahan
yang sudah dijelaskan diatas, dibawah ini ada cerita yang berjudul “Hasrat
untuk Mengubah Diri”. Semoga kita mendapatkan hikmah dari cerita tersebut
Sebuah Cerita Renungan Untuk Kita
Semua …
HASRAT UNTUK MENGUBAH DIRI
Ketika aku masih muda serta bebas
berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi
untuk mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia
dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah,
Maka cita-cita itupun kupersempit
Dan kuputuskan untuk hanya mengubah
negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya.
Ketika usia senja mulai kujelang,
Lewat upaya terakhir yang penuh
keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah hanya keluargaku, orang-orang yang
paling dekat denganku, namun alangkah terkejutnya aku, merekapun tak kunjung
berubah!!!
Dan kini, sementara berbaring di
tempat tidur Menjelang kematianku, baru
kusadari:
“Andaikan yang pertama-tama ku ubah
adalah diriku sendiri, maka lewat memberi contoh sebagai panutan, mungkin
keluargaku bisa kuubah,
dan berkat inspirasi dan dorongan
mereka, kemudian aku menjadi mampu
memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah
dunia”
Setiap orang berpikir untuk merubah
dunia, tetapi orang-orang tidak berpikir untuk merubah dirinya sendiri